Mengakses dari penyimpanan eksternal
Jika penyimpanan internal tidak menyediakan cukup ruang untuk menyimpan file khusus aplikasi, pertimbangkan untuk menggunakan penyimpanan eksternal. Sistem ini menyediakan direktori dalam penyimpanan eksternal tempat aplikasi dapat mengelola file yang hanya memberikan nilai kepada pengguna dalam aplikasi Anda. Satu direktori didesain untuk file persisten aplikasi Anda, dan direktori lainnya berisi file cache aplikasi Anda.
Pada Android 4.4 (level API 19) atau yang lebih tinggi, aplikasi Anda tidak perlu meminta izin terkait penyimpanan untuk mengakses direktori khusus aplikasi dalam penyimpanan eksternal. File yang disimpan di direktori ini akan dihapus saat aplikasi Anda di-uninstal.
Pada perangkat yang menjalankan Android 9 (level API 28) atau yang lebih rendah, aplikasi Anda dapat mengakses file khusus aplikasi milik aplikasi lain, asalkan aplikasi Anda memiliki izin penyimpanan yang sesuai. Untuk memberi pengguna kontrol yang lebih besar atas file mereka dan untuk membatasi ketidakrapian file, aplikasi yang menargetkan Android 10 (level API 29) dan yang lebih tinggi akan diberi akses terbatas ke penyimpanan eksternal, atau penyimpanan terbatas, secara default. Jika penyimpanan terbatas diaktifkan, aplikasi tidak dapat mengakses direktori khusus aplikasi milik aplikasi lain.
Membuat aktivitas pengelolaan penyimpanan
Aplikasi dapat mendeklarasikan dan membuat aktivitas kustom, yang saat diluncurkan akan memungkinkan pengguna mengelola data yang telah disimpan oleh aplikasi di perangkat pengguna. Aplikasi mendeklarasikan aktivitas "kelola ruang" kustom ini menggunakan atribut android:manageSpaceActivity dalam file manifes. Aplikasi file manager dapat memanggil aktivitas ini meskipun aplikasi Anda tidak mengekspor aktivitas tersebut; yaitu, saat aktivitas Anda menetapkan android:exported ke false.
(Bagrenmin) terdiri atas: 1. Subbagian Perencanaan (Subbagren); 2. Subbagian Sumber Daya (Subbagsumda); 3. Subbagian Pembinaan Fungsi (Subbagbinfung); dan 4. Urusan Administrasi (Urmin);
b. Bagian Operasional (Bagops) terdiri atas: 1. Subbagian Pembinaan Operasional (Subbagbinops); 2. Subbagian Kerja Sama (Subbagkerma); 3. Subbagian Tahanan dan Barang Bukti (Subbagtahti); dan 4. Urusan Administrasi (Urmin);
c. Bagian Bantuan Operasional (Bagbanops) terdiri atas: 1. Subbagian Dukungan Teknis (Subbagduknis); 2. Subbagian Pendataan (Subbagdata);; 3. Subbagian Pembinaan Kemampuan (Subbagbinpuan); dan 4. Urusan Administrasi (Urmin);
d. Bagian Pengawasan Penyidik (Bagwasidik) terdiri atas: 1. Subbagian Administrasi Penyidik (Subbagmindik); 2. Subbagian Visitasi dan Laporan (Subbagvisilap); dan 3. Urusan Administrasi (Urmin);
e. Seksi Provos (Si Provos) terdiri atas: 1. Subseksi Penegakan Ketertiban dan Disiplin (Subsigaktibplin); 2. Subseksi Pemeriksaan (Subsiriksa); dan 3. Urusan Administrasi (Urmin); f. Urusan Keuangan (Urkeu); g. Tata Usaha dan Urusan Dalam (Taud);
h. Direktorat Intelijen (Ditintel) terdiri atas: 1. Subdirektorat Analis dan Produk (Subditanalisprod); 2. Subdirektorat Surveillance (Subditsurveillance); 3. Subdirektorat Kontra Intelijen (Subditkontraintel); 4. Subdirektorat Monitoring (Subditmonitoring); 5. Subdirektorat Teknologi Intelijen (Subdittekintel); dan 6. Urusan Administrasi (Urmin);
i. Direktorat Pencegahan (Ditcegah) terdiri atas: 1. Subdirektorat Kontra Ideologi (Subditkontraideologi); 2. Subdirektorat Kontra Radikal (Subditkontraradikal); 3. Subdirektorat Kontra Naratif (Subditkontranaratif); dan 4. Urusan Administrasi (Urmin);
j. Direktorat Penindakan (Dittindak) terdiri atas: 1. Subdirektorat Penindakan (Subdittindak); 2. Subdirektorat Pengamanan dan Pengawalan (Subditpamwal); dan 3. Urusan Administrasi (Urmin);
k. Direktorat Penyidikan (Ditsidik) terdiri atas: 1. Subdirektorat Penyidikan (Subditsidik 01); 2. Subdirektorat Penyidikan (Subditsidik 02); 3. Subdirektorat Penyidikan (Subditsidik 03); 4. Urusan Administrasi (Urmin);
l. Direktorat Identifikasi dan Sosialisasi (Ditidensos) terdiri atas: 1. Subdirektorat Identifikasi (Subditiden); 2. Subdirektorat Sosialisasi (Subditsos); 3. Subdirektorat Integrasi dan Koordinasi (Subditinkoor); dan 4. Urusan Administrasi (Urmin);
m. Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) terdiri atas: 1. Unit Intelijen (Unitintel); 2. Unit Identifikasi dan Sosialisasi (Unitidensos); dan 3. Urusan Administrasi (Urmin)
(2) Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf m, terdiri atas: a. Satgaswil tipe A 1. DKI Jakarta; 2. Jawa Barat (Jabar); 3. Jawa Tengah (Jateng); 4. Jawa Timur (Jatim); dan 5. Sulawesi Tengah (Sulteng);
b. Satgaswil tipe B: 1. Banten; 2. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY); 3. Aceh; 4. Sumatera Utara (Sumut); 5. Sumatera Selatan (Sumsel); 6. Sumatera Barat (Sumbar); 7. Riau; 8. Jambi; 9. Lampung; 10. Bali; 11. Nusa Tenggara Barat (NTB); 12. Kalimantan Timur (Kaltim); 13. Maluku; 14. Sulawesi Selatan (Sulsel); dan 15. Papua;
c. Satgaswil tipe C: 1. Bengkulu; 2. Kepulauan Bangka Belitung (Kepbabel); 3. Kepulauan Riau (Kepri); 4. Nusa Tenggara Timur (NTT); 5. Kalimantan Barat (Kalbar); 6. Kalimantan Selatan (Kalsel); 7. Kalimantan Tengah (Kalteng); 8. Kalimantan Utara (Kaltara); 9. Sulawesi Utara (Sulut); 10. Gorontalo; 11. Sulawesi Tenggara (Sultra); 12. Sulawesi Barat (Sulbar); 13. Maluku Utara (Malut); dan
•Tindak Pidana Terorisme
Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Densus 88 AT Polri adalah satuan khusus kontraterorisme milik Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diprioritaskan untuk menghancurkan setiap tindak pidana terorisme di Republik Indonesia. Densus 88 AT Polri dilatih untuk menangani semua jenis aksi terorisme di Indonesia.
Densus 88 AT Polri diciptakan sebagai satuan khusus yang memiliki kemampuan untuk menumpas setiap aktivitas terorisme di Indonesia. Densus 88 AT Polri terdiri dari anggota-anggota polisi yang memiliki keahlian serta berpengalaman dalam strategi dan taktik terhadap tindak pidana terorisme. Selain itu, seluruh provinsi yang ada di Indonesia juga memiliki perwakilan Densus 88 AT Polri yang disebut dengan Satgaswil Densus 88 AT Polri. Fungsi Satgaswil Densus 88 AT Polri adalah mendeteksi aktivitas para teroris di masing-masing provinsi.
Densus 88 AT Polri adalah salah satu garda terdepan untuk menangani terorisme dari berbagai satuan khusus di Indonesia, seperti Koopssus TNI, Kopaska Koarmada RI TNI AL, Kesatuan Gurita Kormar RI TNI AL, Yontaifib Kormar RI TNI AL, Pasgegana Korbrimob Polri, SAT 81 KOPASSUS, Denjaka Kormar RI TNI AL, Sat Bravo 90 Kopasgat TNI AU, Tontaipur Kostrad TNI AD, Yon Raider TNI AD, dan Direktorat Kontraterorisme Kedeputian Bidang Kontraintelijen BIN RI.
Cikal bakal pembentukan Detasemen yang menangani terorisme dimulai pada sekitar Maret 2003, dengan membentuk Detasemen Anti Teror Bareskrim Polri.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep/30/06/2003 tanggal 30 Juni 2003,Detasemen Anti Teror Bareskrim Polri divalidasi dan diberi nama baru menjadi Detasemen Khusus 88 Anti Teror Bareskrim Polri.
Berdasarkan Keputusan Kapolri No. Pol.: Kep/11/03/2005 tanggal 21 Maret 2005, Detasemen 88 Anti Teror Polda dibentuk di 26 Polda dan berkembang menjadi 28 pada tahun 2010.
Berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 21 Tahun 2010 tanggal 14 September 2010, Detasemen Khusus 88 Anti Teror Bareskrim Polri berubah menjadi Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri (Densus 88 AT Polri) dan berkedudukan langsung di bawah Kapolri. Detasemen 88 Anti Teror Polda dihapuskan dan digantikan dengan Satuan Tugas Wilayah (Satgaswil) Densus 88 AT Polri yang langsung di bawah kendali Kadensus 88 AT Polri.
Densus 88 AT Polri dibentuk untuk melaksanakan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 01 Tahun 2002 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang sebagai kewenangan untuk melakukan penegakan hukum terhadap teroris berdasarkan bukti dari laporan intelijen selama 7x24 jam.[1]
Angka 88 berasal dari kata A.T.A. atau Anti-Terrorism Act, yang jika dilafalkan dalam bahasa Inggris berbunyi Ei Ti Ekt. Pelafalan ini terdengar seperti Eighty Eight.
Densus 88 AT Polri ini juga didukung oleh Pemerintah federal Amerika Serikat melalui Dinas Keamanan Diplomatik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.[2] Kebanyakan instrukturnya adalah pensiunan prajurit pasukan khusus dari Amerika Serikat. Namun, informasi yang bersumber dari FEER pada tahun 2003 ini dibantah oleh Kabagpenum Ropenmas Divhumas Polri, Brigjen. Pol. (Purn.) Drs. Zainuri Lubis dan Kapolri, Jenderal Polisi. (Purn.) Tan Sri. Drs. Da'i Bachtiar, P.S.M., A.O.[3] Selain Amerika Serikat, Densus 88 AT Polri juga melakukan kerja sama internasional dengan Persemakmuran Australia, Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara, Republik Filipina, Jepang, Kerajaan Thailand, Malaysia, Republik Singapura, Republik Sosialis Demokratik Sri Lanka, Republik Prancis, Kerajaan Spanyol, dan Republik Federal Jerman.
Revitalisasi & Validasi Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polisi Negara Republik Indonesia
Meminta pengguna untuk menghapus semua file cache
Atau, Anda dapat meminta pengguna untuk menghapus file cache dari semua aplikasi di perangkat. Untuk melakukannya, aktifkan intent yang berisi tindakan intent ACTION_CLEAR_APP_CACHE .
Untuk informasi selengkapnya tentang cara menyimpan file ke penyimpanan perangkat, lihat referensi berikut.
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tim Kontraterorisme Internasional yang memiliki kesamaan dengan Densus 88 AT Polri
Dalam banyak kasus, aplikasi Anda membuat file yang tidak perlu diakses oleh aplikasi lain, atau tidak boleh diakses. Sistem ini menyediakan lokasi berikut untuk menyimpan file khusus aplikasi:
Direktori penyimpanan internal: Direktori ini mencakup lokasi khusus untuk menyimpan file persisten, dan lokasi lain untuk menyimpan data cache. Sistem mencegah aplikasi lain mengakses lokasi tersebut, dan pada Android 10 (level API 29) dan yang lebih tinggi, lokasi ini dienkripsi. Karakteristik ini menjadikan lokasi tersebut tempat yang bagus untuk menyimpan data sensitif yang hanya dapat diakses oleh aplikasi Anda.
Direktori penyimpanan eksternal: Direktori ini mencakup lokasi khusus untuk menyimpan file tetap, dan lokasi lain untuk menyimpan data cache. Meskipun aplikasi lain dapat mengakses direktori ini jika aplikasi tersebut memiliki izin yang tepat, file yang disimpan dalam direktori ini dimaksudkan hanya untuk digunakan oleh aplikasi Anda. Jika Anda secara khusus ingin membuat file yang dapat diakses aplikasi lain, aplikasi Anda harus menyimpan file ini di penyimpanan bersama yang merupakan bagian dari penyimpanan eksternal.
Saat pengguna meng-uninstal aplikasi Anda, file yang disimpan di penyimpanan khusus aplikasi akan dihapus. Karena perilaku ini, Anda tidak boleh menggunakan penyimpanan ini untuk menyimpan apa pun yang pengguna harapkan akan tetap dipertahankan secara independen dari aplikasi Anda. Misalnya, jika aplikasi Anda memungkinkan pengguna mengambil foto, pengguna akan berharap bahwa mereka dapat mengakses foto tersebut bahkan setelah mereka meng-uninstal aplikasi Anda. Jadi, sebaiknya Anda menggunakan penyimpanan bersama untuk menyimpan jenis file tersebut ke koleksi media yang sesuai.
Bagian berikut menjelaskan cara menyimpan dan mengakses file dalam direktori khusus aplikasi.
Memverifikasi bahwa penyimpanan tersedia
Karena penyimpanan eksternal berada pada volume fisik yang mungkin dapat dihapus oleh pengguna, verifikasikan bahwa volume dapat diakses sebelum mencoba membaca data spesifik aplikasi dari, atau menulis data khusus aplikasi ke, penyimpanan eksternal.
Anda dapat mengkueri status volume dengan memanggil Environment.getExternalStorageState(). Jika status yang ditampilkan adalah MEDIA_MOUNTED, Anda dapat membaca dan menulis file khusus aplikasi dalam penyimpanan eksternal. Jika statusnya adalah MEDIA_MOUNTED_READ_ONLY, Anda hanya dapat membaca file ini.
Misalnya, metode berikut berguna untuk menentukan ketersediaan penyimpanan:
Pada perangkat tanpa penyimpanan eksternal yang dapat dilepas, gunakan perintah berikut untuk mengaktifkan volume virtual untuk menguji logika ketersediaan penyimpanan eksternal Anda:
Meminta pengguna untuk menghapus beberapa file perangkat
Untuk meminta pengguna memilih file pada perangkat yang akan dihapus, panggil intent yang menyertakan tindakan ACTION_MANAGE_STORAGE . Intent ini menampilkan perintah kepada pengguna. Jika diinginkan, permintaan ini dapat menampilkan jumlah ruang kosong yang tersedia di perangkat. Untuk menampilkan informasi yang mudah dipahami ini, gunakan hasil penghitungan berikut:
Slot 88 Apakah Gacor Di mega188 ?
Untuk slot88 adalah fitur terbaru dari pecahan slot gacor yang mana tipe permainan ini adalah tipe terbaru untuk slot gacor dan juga paling di cari juga paling di gemari oleh masyarakat luas karena setiap permainan slot yang di sediakan memiliki persentase kemenangan hingga 96 % setiap hari nya dan juga fitur itu sudah disediakan oleh mega188 dan juga sudah pasti tersedia nya pola gacor terbaik untuk membantu kalian mendapatkan maxwin di permainan apapun dan hal ini menjadi salah satu faktor penentu kenapa mega188 menjadi platform pertama paling dicari dan juga paling sering dimainkan oleh pencinta slot gacor , dan kami akan beritahukan kepada kalian beberapa permainan terbaik di mega188 dalam minggu ini yang paling sering memberikan maxwin berikut adalah permainan nya :
1. Mahyong Ways 1,2&3
3 permainan diatas adalah permainan paling sering memberikan maxwin belakangan ini dalam waktu 1 minggu sebelumnya dan hal ini paling sering diutarakan oleh para pemain yang sudah mendapatkan maxwin dimega188 dan juga hal ini menjadi penentu kenapa para pencinta slot menjadi jutawan dalam semalam karena bermain di slot gacor terbaik di mega188
Kelinci88 merupakan situs game online resmi #1 di Asia Tenggara yang menyediakan koleksi permainan terlengkap dibanding situs lainnya. Untuk anda para penggemaar permainan slot maka bisa segera bergabung sekarang di situs kami.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror
Kamis, 1 Agustus 2024
Rabu, 21 Desember 2022
Kamis, 17 Februari 2022
Rabu, 1 Desember 2021
Kamis, 7 Oktober 2021
Selasa, 30 Maret 2021
Selasa, 30 Maret 2021
Senin, 25 Januari 2021
Mengakses file persisten
File persisten biasa aplikasi Anda berada di direktori yang dapat Anda akses menggunakan properti filesDir objek konteks. Framework ini menyediakan beberapa metode untuk membantu Anda mengakses dan menyimpan file di direktori ini.
Anda dapat menggunakan File API untuk mengakses dan menyimpan file.
Untuk membantu mempertahankan performa aplikasi Anda, jangan membuka dan menutup file yang sama beberapa kali.
Cuplikan kode berikut menunjukkan cara menggunakan API File:
Sebagai alternatif dari menggunakan File API, Anda dapat memanggil openFileOutput() untuk mendapatkan FileOutputStream yang menulis ke file dalam direktori filesDir.
Cuplikan kode berikut menunjukkan cara menulis teks ke file:
Untuk mengizinkan aplikasi lain mengakses file yang tersimpan di direktori ini dalam penyimpanan internal, gunakan FileProvider dengan atribut FLAG_GRANT_READ_URI_PERMISSION.
Untuk membaca file sebagai stream, gunakan openFileInput():
Anda bisa mendapatkan array yang berisi nama semua file dalam direktori filesDir dengan memanggil fileList(), seperti yang ditunjukkan dalam cuplikan kode berikut:
Anda juga dapat membuat direktori bertingkat, atau membuka direktori dalam, dengan memanggil getDir() dalam kode berbasis Kotlin atau dengan meneruskan direktori utama dan nama direktori baru ke konstruktor File dalam kode berbasis Java:
Jika Anda perlu menyimpan data sensitif untuk sementara saja, Anda harus menggunakan direktori cache yang ditetapkan aplikasi dalam penyimpanan internal untuk menyimpan data. Seperti halnya untuk semua penyimpanan khusus aplikasi, file yang disimpan dalam direktori ini akan dihapus saat pengguna meng-uninstal aplikasi Anda, meskipun file dalam direktori ini mungkin akan dihapus lebih awal.
Untuk membuat file cache, panggil File.createTempFile():
Aplikasi Anda mengakses file dalam direktori ini menggunakan properti cacheDir objek konteks dan File API:
Meskipun Android terkadang menghapus file cache dengan sendirinya, sebaiknya jangan mengandalkan sistem untuk membersihkan file ini untuk Anda. Anda harus selalu mempertahankan file cache aplikasi dalam penyimpanan internal.
Untuk menghapus file dari direktori cache dalam penyimpanan internal, gunakan salah satu metode berikut:
Metode delete() pada objek File yang mewakili file:
Metode deleteFile() konteks aplikasi, yang meneruskan nama file: